Translate

Rabu, 17 Februari 2016

BUDIDAYA IKAN HIAS BLUE DEVIL



Budidaya ikan hias Blue devil (Chrysiptera cyanea) merupakan pilihan menjajikan profit yang cukup menguntungkan karena merupakn ikan hias air laut yang sangat digemari oleh masyarakat karena warnanya begitu cantik, agresif dan termasuk ikan rakus serta tahan terhadap perubahan lingkungan dan harganya relatif terjangkau,  sehingga ikan ini biasanya dijadikan sebagai ikan pemula dalam pemeliharaan di aquarium air laut bahkan ikan ini merupakan ikan hias yang terlaris di Amerika Serikat. 
Hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya ikan hias Blue devil adalah wadah.  Wadah dicuci dengan menggunakan kaporit dan dibilas sampai bersih, kemudian dipasangkan beberapa titik aerasi sebagai pensuplai oksigen kedalam air. Pada bagian dasar bak diberikan beberapa buah selter berupah potongan pipa yang berfungsi sebagai sarang bagi induk atau tempat peletakan telur lalu diisi air laut dengan sistim sirkulasi Setelah semuanya terpenuhi baru dimasukkan 120 ekor ikan blue devil dengan perbandingan 40 jantan dan 80 betina atau 1:2.
Tahapan Budidaya Ikan Hias Blue Devil
 Pertama, pilihlah Induk yang baik dari segi kesehatan, ukuran, warna maupun bentuk tubuhnya yang harus lengkap dan tidak cacat.  Untuk jantan sebaiknya berukuran 6 – 7cm dan betina berukuran 4,5 – 5,5 cm, adapun cirri-ciri sebagai berikut: Jantan ukurannya lebih besar dari betina, bentuk memanjang, biru menyalah dan bagian dada dan sirip ekor berwarna orange sedangkan betina ukurannya lebih kecil, agak bulat dan biru polos.
Selanjutnya larva yang  menetas pada malam hari maka panenpun dilakukan pada malam  hari, karena jika tidak segera dipanen larva tersebut habis dimakan oleh induk  pada saat matahari terbit. Metode panen budidaya ikan hias Blue devil adalah menyedot langsung larva yang terkumpul oleh cahaya lampu dengan menggunakan selang ke bak larva pada malam hari. selama 2 sampai 4 malam panen dalam setiap bak larva tergantung kepadatan larva yang dihasilkan di bak induk. Larva yang berumur 1 hari diberikan pakan alami berupa Clorella sp sebanyak 5 sampai 7 % dari volume air dalam bak dan rotifer dengan kepadatan 10 sel per milli liter sampai larva berumur 20 hari. Setelah larva berumur 15 hari baru diberikan naupli artemia dengan kepadatan 2 sampai 5 ekor per milli liter air dalam bak, tergantung kepadatan larva dalam bak,  khusus pakan pellet (pakan buatan) diberikan pada larva yang berumur 1 hari sampai larva dipanen dan ukurannya disesuaikan dengan bukaan mulut larva. Untuk menjaga agar kualitas air dalam wadah pemeliharaan budidaya ikan hias Blue devil tetap stabil maka dilakukan penyiponan pada saat larva berumur 20 hari guna membersihkan kotoran yang mengendap didasar. Setelah larva berumur 30 – 40 hari maka akan berubah warna dari hitam menjadi biru dan siap dipindahkan ke wadah pembesaran Panen dilakukan setelah ikan berumur 5 sampai 6 bulan.

NEMO SI BADUT YANG MENGGEMASKAN BISA DIBUDIDAYA



Budidaya ikan hias Badut atau Clown Fish sudah mulai banyak dilakukan dan ini bukanlah hal yang tidak mungkin dilakukan, mengingat tekniknya sangat mudah untuk dilakukan di rumah. Ikan Badut atau Clown Fish merupakan salah satu jenis ikan yang dicari penggemar ikan hias. Ikan ini hidup pada daerah perairan tropis dangkal dan bersimbiosis dengan anemon sebagai habitatnya. Ikan ini masuk dalam kelompok pomacentridae dan beberapa genus yang sering ditemui ialah Amphipriondan Premnas. Ikan badut merupakan ikan omnivore, ikan ini memakan larva crustacea, parasit pada anemon dan alga. Ikan ini dikenal agresif dalam menjaga teritorinya

Teknik Budidaya ikan hias Badut atau Clown Fish
            Hal yang pertama biasanya diperhatikan dalam budidaya ikan hias termasuk budidaya ikan hias Badut atau Clown Fish adalah tempat atau wadah.  Tempat yang digunakan untuk induk ialah akuarium dengan ukuran sekitar 40 x 40 x 40 cm yang dilengkapi dengan instalasi air laut dan aerasi serta saluran pembuangan. Pencahayaan terhadap akuarium juga harus baik. Dalam budidaya ikan hias Badut atau Clown Fish induk yang digunakan disarankan induk yang telah diseleksi dari segi kesehatan dan ketahanan. Induk bisa diambil dari alam atau dari proses pembenihan.  Pemasangan induk atau perjodohan biasanya dilakukan dengan memilih betina yang ukurannya lebih besar dari jantan. Lalu kedua induk dimasukan dalam satu tempat yang memiliki sirkulasi air yang cukup dan kualitas air yang tetap dijaga. Seabiknya dalam proses ini tetap diawasi, karena bisa jadi pasangan induk tidak cocok dan akan melakukan "perkelahian" untuk mendapatkan teritori.
Pemberian makan dan pemijahan untuk budidaya ikan hias Badut atau Clown Fish
Pakan bisa diberikan sesering mungkin untuk mempercepat proses pemijahan. Pakan yang diberikan juga harus berkualitas.Pemijahan umumnya terjadi pada siang hari. Induk betina akan meletakan telurnya pada anemon, lalu induk jantan akan membuahi. Induk jantan akan menjaga telur. Telur akan menetas menjadi larva setelah sekitar seminggu. Larva pada masa awal, sebaiknya diberikan pakan rotifera yang dicampur Nanochloropsis karena dapat mengandung zat esensial bagi pertumbuhan larva. Selain rotifera, bisa juga diberikan pakan larva udang, Artemia saat larva ikan sudah mencapai umur sekitar seminggu. Pakan diberikan sesuai dengan kepadatan larva ikan. Setelah berumur lebih dari 10 hari, larva ikan sudah dapat dipindahkan ke wadah lain untuk pembesaran. Pembesaran disarankan dilakukan pada wadah akuarium yang memiliki sirkulasi air yang baik. Pengontrolan juga harus tetap dilakukan. Pengontrolan terhadap jumlah pakan, kualitas air, kebersihan air dan akuarium, dan pengontrolan terhadap penyakit. Ikan dapat dipindahkan ke wadah yang lebih luas sesuai dengan ukurannya. Pemberian pakan berupa Artemia, udang renik, cacing renik atau pelet bisa dilakukan sekitar 3 kali sehari.

SI IKAN SINGA SIAP ANDA BUDIDAYAKAN



Budidaya ikan hias Singa ( Lion Fish) atau Pterois.spp  adalah salah satu ikan karang yang tergolong kharismatik Merupakan Hal Yang Menjanjikan Profit Yang Sangat Menggiurkan. Lion Fish atau volitans adalah ikan berbisa milik keluarga yang Scorpaenidae terjemahan harfiah berarti ikan kalajengking. Ada lima marga dan 16 spesies yang umumnya disebut sebagai lionfish. Penghuni alami mereka adalah di antara terumbu karang dan celah-celah berbatu Indo-Pasifik dan Laut Merah. Jenis ini bukan asli daerah tropis hangat dunia. Populasi baru didirikan yang hadir di Atlantik Timur, Karibia dan Laut Mediterania.

Ikan Hias Singa Lion Fish Si  Primadona  Di Dalam Aquarium Dan Kuliner Dunia
Lionfish adalah salah satu makhluk yang lebih eksotis yang pernah Anda lihat di akuarium rumah. Mereka adalah salah satu ikan yang paling berharga dalam perdagangan akuarium sehingga semakin marak budidaya ikan hias singa ( Lion Fish) di seluruh dunia.  Siripnya memperpanjang jauh melewati ekor mereka. Ikan Singa hanya mencapai panjang dewasa 5-6 inci dan dapat disimpan dalam akuarium sekecil 30 galon. Spesies lain dapat tumbuh lebih dari 15 inci dan akan membutuhkan tangki galon 75-100.
Lionfish adalah karnivora, bisa diberi makan produk makanan laut beku karnivora. Mereka juga akan mudah makan udang air garam. Ikan yang lebih besar harus diberi makan udang atau ikan pengumpan kecil.
Budiadaya ikan hias Singa (Lion Fish) juga dapat untuk bisnis kuliner. Meskipun biasanya tidak dipasarkan untuk konsumsi, lionfish dianggap sebagai kelezatan kuliner di beberapa daerah di dunia.  Lionfish atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan nama ikan lepu ini memang terlihat menawan.  Duri-duri ini mengandung racun yang bisa membunuh ikan-ikan besar atau belut yang mau memangsanya. Meskipun cukup kuat, racun lionfish nggak cukup untuk membunuh manusia. Kita hanya akan merasa pusing, sakit luar biasa, muntah-muntah dan kesulitan bernapas.
Ikan hias Singa (Lion Fish) ini bukanlah ikan yang hidup berkelompok melainkan ikan penyendiri. Tapi, ketika bertemu pasangannya, lionfish betina bakal melepaskan 2.000-15.000 telur untuk dibuahi si jantan. Setelah itu, si pasangan ini bakal bersembunyi supaya telur-telurnya ini bisa mengapung di lautan tanpa dimakan ikan lain. Hanya butuh waktu dua hari untuk telurnya menetas menjadi seekor ikan lionfish yang punya umur panjang, yaitu sekitar 15-16 tahun.