Budidaya
ikan hias Blue devil (Chrysiptera cyanea) merupakan pilihan menjajikan profit yang cukup
menguntungkan karena merupakn ikan
hias air laut yang sangat digemari oleh masyarakat karena warnanya begitu
cantik, agresif dan termasuk ikan rakus serta tahan terhadap perubahan
lingkungan dan harganya relatif terjangkau, sehingga ikan ini
biasanya dijadikan sebagai ikan pemula dalam pemeliharaan di aquarium air laut
bahkan ikan ini merupakan ikan hias yang terlaris di Amerika Serikat.
Hal
yang perlu diperhatikan dalam budidaya
ikan hias Blue
devil adalah wadah. Wadah dicuci dengan menggunakan kaporit dan
dibilas sampai bersih, kemudian dipasangkan beberapa titik aerasi sebagai
pensuplai oksigen kedalam air. Pada bagian dasar bak diberikan beberapa buah
selter berupah potongan pipa yang berfungsi sebagai sarang bagi induk atau
tempat peletakan telur lalu diisi air laut dengan sistim sirkulasi Setelah
semuanya terpenuhi baru dimasukkan 120 ekor ikan blue devil dengan perbandingan
40 jantan dan 80 betina atau 1:2.
Tahapan
Budidaya Ikan Hias Blue Devil
Pertama, pilihlah Induk yang baik dari segi
kesehatan, ukuran, warna maupun bentuk tubuhnya yang harus lengkap dan tidak
cacat. Untuk jantan sebaiknya berukuran 6 – 7cm dan betina berukuran
4,5 – 5,5 cm, adapun cirri-ciri sebagai berikut: Jantan ukurannya lebih besar
dari betina, bentuk memanjang, biru menyalah dan bagian dada dan sirip ekor
berwarna orange sedangkan betina ukurannya lebih kecil, agak bulat dan biru
polos.
Selanjutnya
larva yang menetas pada malam hari maka panenpun dilakukan pada
malam hari, karena jika tidak segera dipanen larva tersebut habis
dimakan oleh induk pada saat matahari terbit. Metode panen budidaya
ikan hias Blue
devil adalah menyedot langsung larva yang terkumpul oleh
cahaya lampu dengan menggunakan selang ke bak larva pada malam hari. selama 2
sampai 4 malam panen dalam setiap bak larva tergantung kepadatan larva yang
dihasilkan di bak induk. Larva yang berumur 1 hari diberikan pakan alami berupa
Clorella sp sebanyak 5 sampai 7 % dari volume air dalam bak dan rotifer dengan
kepadatan 10 sel per milli liter sampai larva berumur 20 hari. Setelah larva
berumur 15 hari baru diberikan naupli artemia dengan kepadatan 2 sampai 5 ekor
per milli liter air dalam bak, tergantung kepadatan larva dalam
bak, khusus pakan pellet (pakan buatan) diberikan pada larva yang
berumur 1 hari sampai larva dipanen dan ukurannya disesuaikan dengan bukaan
mulut larva. Untuk menjaga agar kualitas air dalam wadah pemeliharaan budidaya
ikan hias Blue
devil tetap stabil maka dilakukan penyiponan pada saat
larva berumur 20 hari guna membersihkan kotoran yang mengendap didasar. Setelah
larva berumur 30 – 40 hari maka akan berubah warna dari hitam menjadi biru dan
siap dipindahkan ke wadah pembesaran Panen dilakukan setelah ikan berumur 5
sampai 6 bulan.